Pantai Tambak Asri


Pantai Tambakasri adalah sebuah pantai di pesisir selatan yang terletak di tepi Samudera Indonesia secara administratif berada di Desa Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Desa Sidoasri merupakan hasil pemekaran dari Desa Tambakasri dan berjarak sekitar 60 kilometer ke arah selatan dari Kota Malang. Pantai yang masih sangat asri ini belum banyak dikenal, bahkan oleh sebagian besar warga Malang Raya sendiri. Hal itu karena pantai ini belum dikelola menjadi objek wisata, sehingga masih jarang sekali yang mengetahui keberadaan pantai tersebut. Sebagian orang menyebut pantai ini sebagai Pantai Sidoasri karena terletak di Desa Sidoasri atau Pantai Tambakasri karena dahulu berada di wilayah Desa Tambakasri. Menurut penduduk setempat nama Pantai Perawan diperkenalkan pertama kali oleh sejumlah mahasiswa Unmer saat datang ke pantai ini.

Untuk menuju pantai ini dari Kota Malang, setelah melewati Kecamatan Turen, belok ke kanan mengikuti arah menuju Pantai Sendangbiru. Belum ada papan penunjuk arah yang jelas untuk mengarahkan pengunjung ke lokasi tersebut, sehingga mereka yang belum pernah mengunjunginya harus sering bertanya kepada warga sekitar. Di sepanjang jalan, di kiri kanan jalan terhampar sawah dan rumah penduduk yang asri menjadi pemandangan indah. Memasuki Desa Kedungbanteng dari jalan utama menuju Sendangbiru, lalu berbelok ke kiri menuju Desa Sidoasri. Kondisi jalan menuju Desa Sidoasri ini sebagian memang sudah dicor, namun sebagian masih rusak parah. Butuh ekstra hati-hati bagi pengendara jika melalui jalan menuju Sidoasri karena tanjakan dan jalan menurun cukup curam. Bahkan terdapat ruas jalan yang terjal menanjak sehingga dibutuhkan kendaraan yang prima untuk melaluinya.

Namun, perjalanan yang jauh dan melelahkan itu akan cukup terhibur dengan indahnya panorama jajaran pegunungan di sepanjang perjalanan. Belum lagi dengan pemandangan perkebunan penduduk seperti cengkeh, kopi, coklat, kelapa, dan segala jenis pohon-pohon besar lain. Sekitar satu kilometer menjelang pantai, jalan semakin parah. Tidak ada lagi tanjakan, jalan cukup mendatar, namun kondisinya berlubang karena tanah persawahan dan hanya cukup untuk satu mobil saja. Dari sini jalan sudah didominasi dengan turunan. Di kanan kiri jalan terbentang hamparan sawah dan di ujung sawah nampak beberapa pohon bakau dan kelapa.

Sulitnya medan jalan akan langsung terobati begitu mendekat ke bibir pantai. Sebab kondisi pantai benar-benar masih alami. Di sisi kanan dan kiri pantai dipenuhi pepohonan hijau yang rindang. Tebing-tebing juga cukup rimbun dengan berbagai macam pohon besar. Pasir putih kecoklatan memanjang sejauh hampir dua kilometer terlihat bersih. Bentuk pantai menyerupai sebuah teluk kecil. Suasana di pantai tersebut terlihat sepi, bersih dan hanya terdengar suara deburan ombak yang mendominasi. Hanya beberapa orang saja yang terlihat berlalu lalang di pantai ini yang umumnya adalah para nelayan warga setempat. Bahkan pada hari libur hanya beberapa pengunjung yang mendatangi pantai ini. Di pantai ini terdapat sebuah pulau karang besar yang melindungi pantai dari ombak besar pantai selatan. Warga menyebutnya dengan nama Pulau Yangke. Menurut penduduk sekitar sering terdapat ikan lumba-lumba yang memasuki pantai ini dan juga penyu yang datang untuk bertelur. Tak salah kalau nama pantai ini disebut dengan Pantai Perawan.

Sayangnya kondisi rute dan fasilitas yang memang belum ada membuat Pantai Perawan masih cenderung sepi. Jika akses menuju pantai ini dibenahi, sarana dan prasarana pantai dicukupi, pantai ini bisa menjadi wisata alternatif lain di Malang. Bahkan keasrian dan kealamian pantai serta kemolekan pemandangan inilah yang sempat menggoda sejumlah investor untuk masuk menjadi pengelola.

Comments